Sabtu, 14 Juli 2012

Kasus HIV dan AIDS merebak dikalangan Ibu Rumah Tangga_Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kasus HIV/AIDS pada ibu rumah tangga di Kota Bandung, semakin memprihatinkan. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara, rata–rata penemuan kasus baru HIV pada ibu rumah tangga di Kota Bandung setiap tahunnya mencapai 40 orang.

Jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS di Kota Bandung yang tercatat sejak 1991 hingga Maret 2012, mencapai 2.690 kasus. Jumlah ini masih di bawah estimasi atau perkiraan yang mencapai 3.871 kasus. ''Kasus penularan HIV/AIDS pada ibu rumah tangga ini, harus ditekan. Makanya, kami melibatkan Posyandu,'' ujar Ahyani, Jumat (29/6).

Ahyani mengatakan, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung telah melibatkan masyarakat dalam mencegah penyebaran kasus HIV/AIDS itu. Masyarakat itu, terhimpun dalam Warga Peduli AIDS (WPA). Kegiatan WPA ini, diintegrasikan dalam kegiatan Posyandu dalam berbagai kesempatan.

''WPA diharapkan menjadi agen informasi mengenai HIV/AIDS di setiap kesempatan. Terutama, di berbagai kegiatan yang melibatkan ibu rumah tangga, seperti Posyandu,” papar Ahyani.

Senada dengan Ahyani, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bandung, Nani Rosada dalam sambutannya mengatakan, perkembangan epidemi HIV/AIDS di Kota Bandung hampir menyentuh semua kelompok usia dan status sosial. Bahkan, beberapa tahun terakhir ini temuan kasus HIV/AIDS pada ibu rumah tangga mengalami peningkatan.

Nani mencontohkan, pada 2011 tercatat ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV sebanyak 248 kasus di Kota Bandung. Sedangkan jumlah kasus pada anak-anak mencapai 75 kasus. “Ini berarti mereka yang berperilaku risiko tinggi menularkan HIV kepada pasangannya, terutama kepada ibu rumah tangga. Jumlahnya cenderung meningkat,” tegas Nani.

Nani juga menyambut gembira dengan aktifnya Forum WPA di 22 Kecamatan di Kota Bandung. Menurutnya, keberadaan WPA begitu penting terutama untuk membantu menciptakan sistem hubungan sosial yang memungkinkan masyarakat lebih peduli dan waspada terhadap perkembangan HIV/AIDS.

0 komentar:

Posting Komentar